Pages

Subscribe:

Labels

Minggu, 07 Juni 2009

Antara Jakarta dan Medan



Hari ini aku berangkat ke Medan dengan pesawat Airasia QZ 7497 ETD 10.50 ETA 13.05.
Perjalanan pertama keluar kota, sendirian.. naik pesawat, ke kota asing yang sama sekali aku gak pernah tahu, bertemu orang-orang asing, yang belum pernah bertemu sebelumnya.
Nekat ??? hahaha... banyak yang bilang gtu sih.. :D
Sampe-sampe diriku di omelin sama Dessy, sistaku yang baweelll...hoho..
(Maaf sis, gw emg gak tau kota ini cuma gw ttp pengen kesini.. meskipun.. ??? u know lah.. hehe).

Aku berangkat dari rumah jam 08.00 pagi, naek DAMRI (Angkutan khusus bandara). Tiba di bandara Internasional Soekarno Hatta jam 09.00. Celingak-celinguk kayak orang bodoh sendirian di depan terminal 3, hehehe.. tapi tetep stay cool aja deh!!
Setelah 10 menitan "mejeng" di depan terminal 3, menikmati terminal yang baru dibangun ini dengan gaya "luar negeri" yang minimalis (haha.. norak bgt ya?? bodo' ahh!! :P).

Aku masuk ke pintu keberangkatan. Setelah di cek bagasi langsung menuju ke counter cek-in Airasia. Ada 3 orang ibu-ibu mengantri di depan ku. Orang pertama dan kedua sudah saling mengenal, mereka cek in pertama dan menggunakan bahasa Chinese Hokkian dengan petugas counter cek in yang rupanya juga udah lancar menggunakan bahasa itu. Sementara orang ketiga, seorang wanita paruh baya, membawa 2 koper besar dan 1 tas ukuran sedang, wajahnya terlihat lelah dan menggunakan mantel hangat. Begitu aku mendekat berdiri di antrian di belakangnya, wanita itu tersenyum ke arah ku dan menanyakan hendak ke Medan. Aku menjawab pertanyaannya dengan mengangguk sambil membalas senyumnya. Dia bilang sedang tidak enak badan dan memohon untuk di bantu cek in. Aku katakan aku bersedia membantunya, kemudian dia memberikan tiket dan KTP-nya padaku beserta selembar uang 50 ribuan untuk membayar airport tax.

Sayang nomor seat kami saling berjauhan, ibu itu duduk di seat nomor 9C, sementara aku di 22D. Petugas counter cek in tadi bilang, jika tiketnya terpisah tidak bisa di berikan nomor seat berdampingan dan peraturan penempatan seat memang memberikan seat yg terdepan untuk wanita/pria lansia, paruh baya dan anak-anak, sementara untuk yang lebih muda akan diberikan seat dibelakang.

Setelah selesai check-in dan bagasi, aku kembalikan KTP, boarding pas dan sisa kembalian airport tax padanya. Kemudian dia mengucapkan terima kasih sambil memperkenalkan dirinya. Namanya ibu Debora Siringoringo. Orang Medan asli kalau ku lihat dari nama marganya, tapi ketika ku lihat KTP-nya tadi dikeluarkan di kota Surabaya. Namun aku enggan menanyakannya. Dia memintaku memanggilnya dengan sebutan "bu De", singkatan dari Ibu Debora.
Setelah kami saling berkenalan, ku lihat jam di tangan ku masih ada waktu 30 menit lagi sebelum kami masuk ke Boarding Lounge. Dia mengajak ku keluar karena keluarga yang mengantarkannya masih menunggunya.

Aku dikenalkan pada anak laki-lakinya, menantu perempuannya dan tiga orang cucu-cucunya yang manis. Aku paling suka dengan cucunya yang bungsu, namanya Jocelyn. Usianya sekitar 2 tahun, kulitnya putih, berambut lurus dengan poni didepan dahinya, dia terlihat sangat manis dan sangat sayang dengan oma-nya. Hal ini terlihat ketika Bu De keluar dan mendekat kearahnya, Jocelyn kecil begitu gembira dan ingin memeluk oma-nya.. hmm, manisnya.

Pukul 09.30 setelah bu De berpamitan dengan keluarganya, kami masuk kembali ke dalam dan langsung menuju boarding lounge di lantai 2. Sebelum keluarga bu De pamit pulang, anak laki-lakinya menitipkan ibunya pada ku, "titip ibu saya ya mbak..terima kasih!" katanya sambil menjabat tangan ku. Masuk ke boarding lounge kami mengambil tempat duduk di zona 5, tempat menunggu untuk tujuan Medan. Saat kami menunggu itu, bu De cerita banyak soal keluarganya dan tujuannya ke Medan adalah ke kampung halamannya di daerah Tomok, Parapat. Suami dari bu De telah lama meninggal dan setelah kepergian suaminya bu De memutuskan untuk menetap di Surabaya karena selama sang suami masih hidup, dia memang telah tinggal disana. Ketika aku menanyakan kenapa tidak tinggal dengan anak laki-lakinya yang tadi mengantarnya, dia hanya tersenyum dan mengatakan bahwa anaknya telah memilki kehidupannya sendiri walaupun anak dan menantunya telah memintanya untuk tinggal bersama mereka namun bu De memilih untuk tidak bergantung pada anaknya.
Bu De seorang ibu yang sangat bijak, sangat sayang pada keluarga, anak, menantu dan cucunya, meskipun usianya sudah separuh baya tapi dia tetap mandiri dan tidak ingin menyusahkan orang lain.

Di area boarding lounge, kami banyak bertemu dengan orang-orang Batak-Medan dengan berbagai macam marga. Bu De dengan bahasa bataknya menyapa mereka ramah dan saling memperkenalkan diri, marga dan daerah asal masing-masing. Aku agak canggung di tengah orang-orang batak itu dan sesekali bu De juga memperkenalkan aku pada mereka.

Setelah sekitar 1 jam kami menunggu, akhirnya saat yang ditunggu tiba juga. Pukul 10.20 petugas AirAsia memberitahukan para penumpang tujuan Medan untuk datang ke counter untuk mengecek kembali nama di boarding pass telah sesuai dengan KTP. Peraturan penerbangan, nama penumpang harus sesuai dengan nama di kartu identitas. Hal ini penting, seandainya pesawat tersebut mengalami kecelakaan misalnya, pihak penerbangan akan menginformasikan nama-nama penumpang dalam pesawat dan jika terburuknya si penumpang tersebut meninggal, santunan dari pihak penerbangan dan asuransi akan diberikan pada korban yang namanya sesuai dengan kartu identitasnya. Nauzubillahimindzalik... jangan sampe deh hidupku berakhir dalam pesawat!

Perjalanan ke Medan memakan waktu sekitar 2 jam 15 menit (ini kalo aku hitung dari estimasi jam berangkat sampai jam tiba). Aku mendapat nomor seat 22 D, harusnya di aisle (jalanan antara deretan tempat duduk/gang) tapi begitu ku lihat, seat 22 D ku sudah ditempati orang, 22 E juga sudah terisi, yang tersisa 22 F. Mau gak mau aku beranikan diri duduk di sebelah window itu walaupun sebenarnya aku punya phobia ketinggian. Begitu aku duduk, sebenarnya aku senang juga, pengalaman pertama naik pesawat dikasih kesempatan untuk melihat awan juga (Thanks buat bapak yg nempatin seat 22 D-ku, hehe..) tapi begitu aku melihat keluar jendela, darah ku langsung serr..serr.. melihat celah sayap menutup saat pesawat take off, merasakan guncangannya sambil melihat rumah-rumah penduduk dibawah perlahan mengecil dan hilang, tergantikan oleh awan-awan putih di langit.

Dua puluh menit pesawat mengudara, ku ambil buku dari tas ku, hadiah dari seorang sahabat yang sudah ku anggap saudara di Forbik. Aku baca buku itu untuk mengisi waktu di dalam pesawat namun guncangan demi guncangan membuat aku gak nyaman. Hmmm... perasaannya ngeri, tapi seneng karena beberapa jam lagi akan bertemu si sipit, tapi takut lagi karena si pramugari bilang sudah berada di ketinggian 36.000 kaki dan dia mengingatkan agar tetap menggunakan sabuk pengaman. Duh, ngeliat keluar jendela udah merinding lagi. Tidak lama, sang pilot berbicara dari ruang kemudinya, menginformasikan bahwa pesawat mengalami turbulan (guncangan) karena cuaca yang sedang buruk dan perbedaan arah angin sehingga pesawat dihantam angin yang berlawanan dan posisi pesawat saat ini berada di arah barat kota Palembang dengan ketinggian 36.000 kaki dari permukaan laut. Haduuh.. makin merinding diriku. Semakin banyak do'a ku baca, buku yang sejak tadi ku baca, ku letakkan begitu saja, jendelanya juga langsung ku tutup. Tapi begitu aku melihat ke sebelahku, 2 bapak-bapak itu asyik bobok siang dan terlelap dengan mimpinya masing-masing. Kok beda ya ma diriku? aku udah baca Al-Fatihah abis-abisan, tangan dan kaki jadi dingin semua, tapi orang-orang disebelahku adem ayem saja. Hmm.. mungkin jam terbang mereka sudah tinggi, sehingga guncangan yang begitu gak ngefek lagi, mungkin juga aku yang norak kali ya.. (dugaan terakhir pasti yang paling besar peluang kebenarannya, hoho.. :D).

Pesawat mendarat pukul 12.50. Lima belas menit lebih cepat. Menurut informasi yang aku tahu dari bos ku, semakin lambat waktu tibanya, semakin safety..karena pesawat menghindari badai agar tidak terjadi turbulan karena turbulan-turbulan yang terus-menerus mengantam pesawat bisa merusak sistem dan mesin pesawat, contohnya mungkin yang terjadi pada pesawat Air France yang jatuh di samudera atlantik dalam penerbangan dari Brasil menuju Paris, Perancis. Jadi kalo pesawatnya tiba lebih cepat dari schedule bisa jadi tu pesawat ngebut, hoho.. karena klo pesawat menghindari badai dengan mengubah sedikit jalurnya, akan memakan waktu lebih lama dan bahan bakarnya juga lebih banyak. Weleh-weleh.. ternyata pilot mengalami dilemma juga, klo ada badai dia gak menghindar, bahaya buat keselamatan diri dan penumpangnya tapi klo menghindar, bakal di omelin sama bos karena bahan bakarnya boros dan schedule berikutnya jadi delay. Tapi pilot Indonesia kayaknya pada gak takut mati nie.. kualitas pesawat yang kurang, maintenance jarang-jarang, spare part tambal-sulam, tapi tetep nekat nabrak badai biar cepet nyampe dan ngirit avtur (apalagi pesawat berwarna orange dgn inisial A, wah paling parah tu.. untung sekarang udah tutup :P).

Pesawat telah tiba di Polonia International Airport. Aku keluar dari cabin melalui pintu belakang dan langsung masuk ke shuttle bus yang membawa penumpang ke gedung tempat kedatangan. Aku tunggu bu De di depan pintu masuk gedung. Tidak lama tangan bu De menyapaku. Kami masuk ke dalam gedung dan menuju tempat pengambilan bagasi. Barang-barang bu De cukup banyak, ada 2 koper ukuran besar dan 1 tas ukuran sedang. Aku mendapatkan barang ku lebih dulu, 1 buah koper berwarna pink dengan ukuran kecil yang ku pinjam dari Vina, teman ku dikantor :P. Kemudian aku bantu bu De mencari barang-barangnya. Setelah 15 menit menunggu, akhirnya barang-barang kami sudah lengkap. Kami berjalan menuju pintu keluar.

Bandara Polonia Medan sangat crowed, pantas saja bos ku yang memang berasal dari Medan mengatakan bandara Medan gak teratur. Banyak calo dan semuanya serba gak teratur. Dengan susah payah akhirnya kami berhasil melewati padatnya orang-orang yang berkerumun, menunggu kedatangan teman, saudara dan keluarganya. Aku melihat sekeliling keadaan bandara Polonia, orang-orangnya dan langit di kota ini. Kota yang sangat asing buat ku, aku tak pernah sekalipun kesini, walaupun dikantor aku sering meng-issued tiket tujuan ke kota ini.

Aku putuskan untuk menemani bu De sampai mobil yang menjemput dan akan mengantarkannya ke Parapat tiba. Sambil menunggu, bu De mengajak ku masuk ke salah satu restoran, dia menawarkan ku makan namun aku menolak dan kami hanya minum jus buah. Bu De menanyakan pada ku sampai kapan aku di Medan, aku menjawab hari kamis sudah kembali ke Jakarta. Bu De menyesal karena aku tidak lama di Medan, dia menawarkan untuk mengajak ku ke Parapat, dia bilang Parapat itu indah dan aku harus datang kesana. Aku senang sekali dengan ajakan bu De dan berjanji jika ada kesempatan lagi, aku pasti mau datang ke Parapat.

Tidak lama mobil yang menjemput bu De datang. Aku membantu bu De membawakan barang-barangnya ke dekat mobil dan pak Supir membantu menaruh barang-barang itu ke dalam mobil. Waktu perpisahan ku dengan bu De semakin dekat. Aku mencium tangan bu De dan bu De memeluk ku. Dia berkata, "Kamu hati-hati di Medan ya Wit, terima kasih udah bantuin bu De dari Jakarta sampai ke Medan. Bu De pergi duluan ya, tapi nanti kalau bu De kembali ke Jakarta, bu De pengen ketemu lagi sama kamu, kita jadi teman ya sekarang? anggap bu De teman kamu, Ok?! Jaga diri baik-baik ya Wit!", aku hanya bisa mengangguk dan menjawab iya atas semua pesan-pesan bu De. Dia juga memberikan beberapa lembar uang padaku, katanya sebagai tanda terima kasihnya padaku, aku berusaha menolak dan bilang kalau aku membantunya dengan ikhlas tapi dia tetap ingin agar aku menerimanya. Aku berterima kasih dan mengucapkan selamat jalan padanya. Mobil yang membawa bu De bergerak menjauh dariku. Aku tidak akan melupakan kebersamaan ku yang sebentar ini bersama ibu Debora.

Sekarang tinggal aku sendiri dan aku masih harus melanjutkan perjalananku. Aku lihat jam di tanganku, pukul 14.15. Tiba-tiba handphone ku berbunyi, sebuah pesan singkat masuk ke inbox. Aku buka isinya, dari Rony, dia tanya apakah aku sudah tiba di Medan. Aku balas, aku sudah sampai di Polonia dan sebentar lagi on the way. Ku masukkan hp ku ke dalam tas. Aku pandangi lagi sekelilingku, kemudian menatap langit diatas kota ini. Aku menutup mata ku dan berkata dalam hati : "Selamat datang di Medan Wit, kota yang asing bagimu.. Semoga Allah menjagamu di kota ini sampai kembali ke Jakarta, amien!!".

Ku panggil taksi dan memberinya alamat tempat tujuan ku. Taksi yang membawaku berjalan menjauh dari Polonia. Aku menikmati pemandangan kota Medan dari balik kaca. Tinggal beberapa jam lagi aku akan bertemu Rony, perasaan senang dan bahagia segera menyelimutiku dan pasti akan banyak momen-momen indah yang akan kami lewati bersama, nanti.


Wiwiet
Medan, 7 Juni 2009

Jumat, 15 Mei 2009

Memories in Tourism High School 33 of Jakarta, 2002-2005


Kalo inget zaman sekolah dulu lucu-lucu deh..
Ada manis, pahit, asem, asin..
hMM...nano-nano deh rasanya!!

Dulu karena takdir gw sekolah di SMK Negeri 33 Jakarta (hehe..kyk gak rela gtu!). Sekolah kejuruan kelompok Pariwisata ini berlokasi di Jalan Gading Mas Timur II, Kelapa Gading, Jakarta Utara
(deket lah sama rumahnya Sella, ya gak Sel ?! hoho..).

Walopun lokasinya masuk di komplek perumahan tapi klo pas musim hujan, behh..jgn ditanya deh, banjir en basah-basahan udah jadi rutinitas tiap hari sepanjang musim hujan, huhuhu..
Klo uda gtu pasti deh, absensi anak2 menurun tajam (hihihi..) alias banyak yg gak masuk, hmm...bisa dimasukan dalam kategori bolos gak ya?! :-?

Gw masuk di tahun ajaran 2002. Temen angkatan sekelas gw waktu pertama masuk ada 35 orang. Seiring berjalannya waktu jumlah itu melorot hingga pas lulus2an cuma tinggal 25 orang aja, dgn spesifikasi 18 cewe dan 7 cowo (populasi cewe emang lebih banyak cuyy.. :D)

Gw dan temen2 seangkatan merupakan angkatan ke-3 dari program jurusan UJP (Usaha Jasa Pariwisata) atau ada juga yang menyebut Tour and Travel. Klo waktu itu kami menyebut diri kami sbg 'AnTrav' alias 'anak travel' :-p

Kegiatan temen2 sekelas gw macem2, selain kegiatan formal yang emang resmi dari sekolah (Huh..padahal mo resmi kyk apa juga kita gak bisa serius, hehe). Ada juga kegiatan non-formal alias buatan kreatifitas kami sendiri, mungkin juga ilegal, hahaha..

Kegiatan formalnya antara lain : tour ke dalam/luar kota, table manner, latihan guiding n masih byklah yg lain. Klo non-formalnya lebih buanyaaak nih.. dari yg haha-hihi mpe gedebag-gedebug ada semua. Dari yang bikin geng deket tempat duduk (geng gw dlu ama Rani, Indah none ama Niea namanya "d'cuters", haha..), berantem anter temen pulang skul (biasalah itu..), duduk di depan toilet (biasanya team gokilnya si Sendy, Mamet ama a'a Ono nih, hihihi..), ngerjain bu Erni pas ultahnya waktu tour ke Bandung (gw ama Sella hampir ketinggalan bus gara2 kelamaan nyari kado-nya di Cihampelas, inget gak bu Sella?!), trus si Fitri yang pura2 pingsan di kamar mpe si ibu terkaget-kaget, hahaha.. blm lagi anak2 yang selalu ngabur alias bolos di pelajaran PPKn-nya pak Taman, hehe... (untung bpk tu bae bet dah, anak2 nyontek aja pas ulangan gak di omelin, emg TOP BGT SKL deh, hoho..).
Dan banyaklah kenangan2 masa muda dlu, upss..skrg pun masih muda.. malah makin cantik n ganteng teman2 ku semua..


Nah, prolognya dah kelar, skrg gw mo jujur2an ma lo-lo smua friends.. hihihi..

Pada dasarnya sih gw bahagia pernah skul disana apalagi kenal ma tmn2 yg gokil macem kalian, hehe..
i love u all..sumpeh deh!!

Klo masih inget, waktu MOS anak baru, khan disuruh bikin surat "cinta" dan surat "benci" tu..
Waktu itu ada surat "benci" yg amplopnya warna hitam dan kertas suratnya juga hitam, isinya menyatakan ketidaksukaan ma Andre (gw lupa dy anak 3 Perhotelan or Boga ya?!) tapi gada nama pengirimnya..
Sebenernya yg buat tu gw, hahahaha.. abis bete bet ngliat dy nendang2 tong sampah, mending diberesin lagi tu sampah2nya, huh..sok keren!! (Sorry nih buat Phita n' Amey, klian khan demen tu ma si kak Andre.. hehe, ya gak sich??!).

Trs klo surat "cinta"-nya pke amplop pink berbentuk hati, waktu itu gw tujukan ke Cipta, anak 2 Boga. Hehe..sbnrnya gak demen2 amat sih ma dy, tp gak terlalu banyak yg ok sih waktu itu (gw c ngerasanya gtu ya) jadi gw tujuin aja buat dy.. (bknnya ge-er nih tp gw ngeliat si Cipta megangin amplop surat dari gw itu, haha..dsangkain bnrn ada yg suka ma dy kali ya, mpe bela2in amplopnya dibentuk hati dan dpakein pita warna merah segala, hehe.. diriku mmg kreatif, hoho --narsis mode on--).
Abis itu 1 minggu kemudian, si Sarah berantem ama kakak kelas, anak 2 Boga, katanya c gara ngerebutin si Cipta, huh..gak nyangka gw, ternyata emang bnrn ada yg suka ya???! hahaha..

Tahun pertama di kelas UJP, gw duduk sebangku ma Dwi Andriani, lucunya gara2 nama kita sama2 Dwi depannya, lo-lo orang jadi bingung mo manggil kita berdua apa, coz klo di panggil Dwi, yg pasti kita berdua sama2 nengok, haha..
Awal2 manggilnya : "Dwi A", "Dwi W".. gw ama si Dwi juga jadi sama2 bingung, makanya gw ngalah deh, pake nama kecil gw yg imut lucu dan menggemaskan, hehe.. jadilah gw Wiwiet. Tapi kadang masih aja ada yang manggil nama lengkap gw "Dwi Widyastuti", ada juga yg manggil gw "Dwi Widy", terakhir dipanggil "Widhy" doank sama anak PH (gw lupanya namanya siapa tu anak), si Sendy mpe ketawa ngakak denger gw dipanggil dgn nama itu, huh!

Dulu tu gw paling sebel ma anak2 cowo (klo ma cewe, kalian smua udah pada tau khan guys..udah ahh, gak usah di bahas!). Apalagi yang namanya Sendy Saputro. Widih...enggak banget tu bocah! Iseng bin jail bin usil..sumpah, bete sebete2nya ma dy..dari ujung rambutnya mpe ujung kakinya, hoho! Sama si Mamet juga, mpe pernah hampir siram2an air ma dy di kelas. Tapi pas kelas 3, akhirnya gw bisa juga ngeliat sisi baik dari cowo2 aneh itu, hehe.

Terutama Sendy, klo sekarang sih udah kyk saudara aja..klo ada apa2 pasti curhat ke gw, dari soal cewe-nya, soal kuliahnya, keluarganya, bisnisnya, plan masa depannya.. banyaklah (malah klo gada gw curhat ma emak gw juga, dassarrr!!). Jadi tukang ojek gw, zaman skul dlu kemana2 dijemput & di anterin pulang (gw tau, itu karena ada maunya minta di ajarin matematika buat UAN, huu.. tp gpp deh, lumayan irit ongkos, hehe). Dy juga yg nyemangatin gw buat ngelanjutin kuliah lagi, dari yg bantuin gw hunting tempat kuliah, nganterin gw ke Interstudi buat ngenalin kampusnya yang jauh bet di Kebayoran, sampe akhirnya gw jadi kul di UT kyk skrg. (walopun u bo'ongin gw, dgn blg u juga masuk UT ambil manajemen supaya gw jg masuk UT, gw maapin u Sen. Kurang baik apa coba gw? hehe..). Pokoknya "Sendy semok" is the best dahh, hehe.. piss Sen!!
(Sst..jgn gosip yee, tetep aja gw ogah di gosipin ma dy, hihi..)

Ruwis dan Indah "None Belande", my inspiration about life...
Wanita2 UJP yg tangguh, pantang menyerah dan kerja keras..
Semangat kalian yang ruarrrr biasa dari dulu mpe sekarang khan ku kenang selalu (ciee..!)
Masih inget bagaimana usaha sahabat2 gw ini yg berjuang, bukan untuk diri sendiri, tapi utk keluarga!
Salutt buuu...

Nanie Mamelas, makasih byk ya jenk dari zaman kelas 1 dulu, lo mau gw curhatin lewat surat, hehe.. (abis pake prangko mahal bu..). Thanks udah mau dengerin kisah gw di masa lalu (cuihh! hehe), dari yg ketawa ngakak2 mpe nangis termehek-mehek. Insyaallah kisah gw berikutnya gak sengsara kayak dlu, semoga dirimu juga ya jenk, amien!

Chairul "ambon", thanks udah kasih tau ttg "dunia luar" ke gw. Gw khan zaman skul dlu polos banget, Blok M aja dlu kaga tau.. hehe (polos ato norak neh??!), juga buat ilmu2nya.. Thanks Mbon......

Phieta, Amey, Niea, Prie, Sendy, Mamet... yg dulu sering ngumpul bareng menjelang UAN, dari yang kafe "dapoer kite", rumah Niea yang dijadiin markas kita (dari yg buat belajar bareng, ngobrol, cekakak-cekikik, pacaran, mpe numpang makan, numpang mandi, numpang pipis, numpang tidur, numpang masak -->> abis masak numpang nyuci piring, hehe..)

Mungkin gada yg tahu nie, waktu malam ultahnya Niea.. Juni 2005 waktu tu, kita di ajak makan2 di Kemayoran naek mobilnya Gohan, abis minum Fanta yg dioplos Soda jadi maboklah tu anak, mpe hampir nabrak mobil orang di daerah pool-plumpang.. Widiih, serem euyy!! Nyampe rumah Niea langsung tepar tu bocah... akhirnya sama anak2 suruh nginep drumah Mamet, nah gw yg ketempuan suruh nelponin emak-nya yg gak lain adalah si Mrs. Perfectsionist, alhasil emaknya kaga ngebolehin... si Gohan di "jemput" paksa ke rumahnya Niea.. mana udah jam 12-an malem.. udah tu, anak2 cowo pada ciut smua nyalinya, ketakutan gara2 si ibu Guru datang, payah!! Akhirnya gw ama Niea juga yang jabanin tu Ibu, huh..!!




Soal guru2 nih..

Klo guru yg gw suka dlu tu..
Of course Mr. Tata Sudarta, SST.Par, nilai ticketing gw dkasih 9-10 trs c ma dy, hoho..
pak Tata emang cakep deh, upss.. bae maksudnya hehe, thanks pak!

Klo guru yang gak terlalu gw suka..
hmm.. si pak Nurdin, guru Boga tu.. wadooh..bawel banget!

Guru yang paling cakep???
hmm..pak Richard kali ya, yang paling kinclong mukanya cuma guru Front Office tu doank kyknya.. klo pak Edy, manis juga sih (gula kali haha) tapi gw agak2 gak nyambung klo ngobrol ma dy, hihihi...tapi dy teteup papi kita tercinta :D ya khan guys??!

Guru yang paling perfectsionist??
So pasti, maminya si Gohan.. hahahaha... "baik selamat siang!!" wakakakakkk... :))
(piss Han?! :D)

Guru yang pelajarannya gw gak ngerti??
Papi Edy Soewandy tentunya, tugas Tour Planning yg dia ditugasin terakhir kaga pernah selesai mpe gw lulus coz gw bnr2 gak ngerti gimana ngerjainnya, hihihi...

Guru yang paling care??
Ibu Ani, guru matematika paling the best se-SMK 33 hehe..

Guru paling heboh??
Bu Erni kali ya, klo kemana2 pasti bawaannya ceria terus en' klo cerita kyknya seru banget gtu.. :D

Guru paling matre??
Ups.. rahasia nih harusnya, tp gw yakin kalian uda pada tau, apalagi yg sering gak ikut atletik pasti dtagihnya lebih banyak hahaha..

Walikelas yg paling baiikk??
antara ibu Sri Eryati atau Pak Edy Soewandy, teman-teman??? :D
(walikelas kita slama 3 taun cm 2 guru ini ajah yang rela "ngurus" kita, wkwkwkwkkk.. )

Kepsek yang paling care??
zamannya ibu Dra. Luitnan Kok --->> kita di bolehin ada 'welcome party' tapi ruang travel cuma seiprit dibawah tangga, itu juga warisan ruang OSIS yang masyaallah sumpek bet!!
zamannya ibu Dra. Sonny Sihite --->> kita gak dibolehin lagi ngadain 'welcome paty' tapi ruang travel kita dikasih lebih gede, hasil motong dari ruang kitchen-nya boga plus AC juga (eh, dulu zaman kita belum pke AC ya? curaangg!!)
pilih mana niee...??




>> Sweet Memories <<

Kenangan termanis selama tiga taun gw skul disana..

Dari mulai MOS, kenal ma temen2 baru yg beraneka ragam sifat dan tingkah laku.

Setiap tour yang kita lakukan..
- Welcome party di pantai Bende, Ancol (Gohan yang disiram air gak terima trs senior cs pada nyemplung ke laut -->> dlu msh jadul2nya tu.. haha)
- Jakarta City Tour, mungkin gw termasuk salah 1 org yg tinggal di jakarta tapi gak tau jakarta. Semua serba pertama kali buat gw (norak bgt ya?!), ke museum pertama kali, ke monas pertama kali, ke seaworld ancol pertama kali.. pantaslah klo diriku cukup senang saat itu, hoho..
- Tour Anyer, mungkin kenangan ini paling berasa buat Nani, Ruis dan Fitri, ya gak bu?? secara mereka mo hiking jadi gak jadi, gara2 suruh ngikut ke Anyer ma bu Erni, hoho..
- Welcome party "pembalasan" di Gunung Mas, Puncak, anak kelas 1 dikerjain suruh pke baju kuning (sementara kita pke baju merah nge-jreng) dan suruh jalan ngelewatin pos-pos yang kita buat. Ada yang mpe nangis juga dlu tu, ktnya disuruh megang kotoran kuda sama si Tony. Huh, anak itu..mmg suka semena-mena. Padahal di rules yang gw buat gada tu "ngerjain" cara begitu.
- Tour Bandung, hehe..seru2 euy.. sepanjang jalan melambai-lambaikan tangan, joget2 di bus kyk org stress.. hoho! tapi nginep di asrama NHI serem euyy.. Sella, Amey, Nia silakan keroyok Sendy klo ketemu lagi karena telah memporak-porandakan kamar kalian, hehe..
- Overland Java-Bali (Bali-Jogja). Widiih..kenangan termanis nih, sok2 nge-bule, nonton "pameran buah internasional" di sepanjang pantai kuta, parah emang si 'bli Made', upss..haha.. untung diantara kalian gada yg ikut jualan buah, hehe.. piss!! en' msih inget kata2 ini gak?? "Woiy..bangun.. makan-makan-makan woeiiiyy" --Yel-yel Sendy semox-- Klo d jogja, buat Ruis..hati2 klo jalan, numpang2.. biar gak di ikutin mpe jakarta, hihi..
- Tour Bogor, hmmm..lebih tepatnya MICE Tour at Novotel Coralia Hotel in Bogor. Gw inget banget..ini tu tour terakhir kita sebelum kita berjuang UAN dan UAS (ya gak sih??!).



Mungkin gak semuanya bisa gw tulis disini (secara memori gw terbatas gto..). Tapi yg pasti, kenangan2 itu... sumpah gw kangen banget ma semua yg udah kita lalui bersama selama 3 taun.

Orang bule mengistilahkan waktu adalah uang, orang arab mengistilahkan waktu adalah pedang. Waktu bisa diistilahkan dalam berbagai hal sesuai dgn kondisi dan sikon masing2 si pemersepsi. Tapi yang pasti, waktu gak akan pernah terulang, apa yg udah terjadi hanya akan menjadi masa lalu, yang tersimpan dalam kenangan masing2 orang.

Hidup kita saat ini pun besok hanya akan menjadi masa lalu. Gunakan sebaik mungkin ya guys.. gw doain smoga temen2 ku semua sukses dan bisa menggunakan waktu yg ada dgn sebaik-baiknya, karena... 1 menit lalu adalah masa lalu, dan hanya akan jadi kenangan...
So, buatlah hari ini menjadi hari yg manis, agar kenangan untuk hari ini yg teringat pun manis...

Dedicated to all AnTrav 3 :
Indah, Ranie, Ruwis, Nani, Fitri, Anie, Sella, Phita, Amey, Niea, Mercy, Yule, Ratih, Afnie, Sheeta, Sendy, Chairul, Prie, Mamet dan semua yang gak bisa gw sebutin satu2 disini, terima kasih udah jadi teman2 gw yg hebat selama ini.
Always love n' miss u all.. forever!!

Jumat, 20 Maret 2009

Menjadi seorang Wiwiet



Sebenarnya gw paling gak suka kata yang gak pasti seperti "mungkin, barangkali, bisa aja dlsb" tapi tulisan ini dengan terpaksa harus gw mulai dgn kata "mungkin". Mungkin karena gw gak tau apakah persepsi gw ini benar atau salah, karena ini persepsi orang lain ke gw jadi gw gak tau secara pasti persepsi orang lain ttg gw.

Alhamdulillah, Tuhan sudah memberikan kesempatan gw hidup selama 22 tahun di bumi ini..entah sampai kapan kesempatan itu di berikan hanya Tuhan saja yang tahu.

Penilaian baik atau jahat, hanya standarisasi penilaian. Secara pasti penilaian itu hanya seseorang yang melihat dan yg memberi penilaian yang tahu. Tetapi jarang orang yang dgn sengaja dan jujur memberitahukan penilaiannya kepada orang lain. Lebih banyak di keep dalam hati dan biasanya lebih ber-motto "cukup hanya aku dan Tuhan saja yang tahu". Sebenarnya wajar saja, seseorang mempunyai pemikiran dan pertimbangannya masing-masing. Tapi kebanyakan pertimbangan itu akan lebih didasarkan kepada hal yang baik, tentunya jarang khan atau malah gak ada pertimbangan yg dilakukan dgn didasarkan pada hal buruk?!

Pertimbangan itu misalnya bisa saja untuk menjaga nama baik seseorang, menjaga harga diri Seseorang, menjaga persahabatan, menjaga hubungan relationship yang selama ini sudah terjalin dgn baik dan lain sebagainya.

Kemudian tentang gw... gw gak bisa mendekripsikan segala tentang gw dengan hanya menggunakan sudut pandang gw, banyak mata yg memandang, banyak telinga yang mendengar, banyak mulut yg bicara, banyak otak yg berpikir dan banyak yang lainnya. Tapi meskipun begitu, apakah gw gak pantas menilai diri gw sendiri terlepas dari penilaian orang lain tentang gw? terlepas dari penilaian benar atau salah, terlepas dari penilaian pantas atau tidak pantas, terlepas dari ketidaktahuan orang lain tentang gw?

Gw bukanlah apa dan siapa.. bukan anak presiden, bukan artis terkenal, bukan penyanyi kondang, bukan pahlawan bertopeng, bukan superwomen, wonderwomen or cat women (wanita meong, hihi..), bukan pula manusia yang mengorbankan dirinya untuk manusia lainnya, gw adalah gw.. seperti tulisan yang pernah gw buat tentang "aku adalah aku", sebuah definisi tentang "aku" a'la gw dan co gw,rony.

Hari ini, gw tersadar dengan tingkah laku dan sikap gw ke orang lain selama ini. Sikap yang semuanya serba berlebihan, yang kata anak muda zaman sekarang "lebay". Senang berlebihan, sedih berlebihan, baik berlebihan, jahat berlebihan. Apakah sekarang gw menulis ini pun berlebihan?? sekali lagi, ini menurut sudut pandang gw..berorientasi pada "rasa" yang gw rasakan sendiri, bukan orang lain, bukan pikiran orang lain, bukan pendapat atau persepsi orang lain tentang gw.

Jika senang, gw bisa terus ketawa sampai gw bisa mengendalikan diri baru kemudian berhenti, malah klo konyolnya lg kumat, bisa sambil menari-nari, lebay khan?

Jika sedih, (mungkin banyak orang yang gak tau soal ini) tapi gw akan terus menerus menangis di dalam kamar sambill nulis2 diary kemudian baru berhenti klo udah tertidur sendiri, lebay khan?

Jika baik, apapun akan gw lakuin untuk membantu orang lain dan membahagiakan orang lain, gak peduli apa yang harus gw korbanin untuk itu, tapi jika gw bisa ngelakuin itu..pasti akan langsung gw lakuin tanpa pertimbangan apapun dan dari siapa pun, lebay khan?

Jika jahat, ini juga jarang orang yg tahu dan jarang jg gw ngelakuin ini, coz gw jarang ada selisih paham yang mengakibatkan pertengkaran hebat sm teman gw, kecuali memang harus gw lakuin untuk mempertahankan harga diri gw (cieh.. berat bgt bahasanya ya?!).
Tapi ada cerita sedikit zaman muda dlu (skrg pun msh ttp muda koq, hoho..) saat masih skul dlu, ada salah seorang teman yg kemudian menjadi musuh bebuyutan (hingga kini) yang super duper menyebalkan coz seneng bgt "merevisi" kata2 dari timur ke barat, dari selatan ke utara. Karena dy-lah, gw kena damprat teman gw yg lain dan dapat "penghargaan" dari wali kelas gw padahal bukan gw gak ngelakuin apa2, gila kali. Tentu saja seorang Wiwit gak akan tinggal diam, kemudian yuhuuu... apa yang gw lakuin??? haha..rahasia, yang pasti sejak itu dy gak berani lagi cari perkara sm gw, jangankan cari perkara, melihat ke arah gw aja gak berani hoho :D
So, apakah gw jahat?? menurut gw sih egk ya.. hahaha, alibi.. menurut gw, semua orang punya standar masing2 dgn apa yang dinamakan jahat atau tidak. Klo orang bilang gw jahat dan buat gw itu masih wajar? so what??
tapi tetep aja lebay khan? hehe..


"Aku gak peduli dunia berkata apa tentang aku"


Saat gw senang dan berbuat baik, orang lain akan melihat "wiwiet teman yang baik, penuh loyalitas dan bisa di andalkan" tapi ketika gw berada pada posisi dimana gw gak bisa melakukan kebaikan2 yang pernah gw lakukan seperti yg sebelumnya.. lihatlah, apa mereka tetap berpendapat aku seorang wiwiet yang baik, yg penuh loyalitas dan masih bisa di andalkan?? mungkin sebagian bisa ngerti, tp sebagian lagi bisa jadi sebaliknya "wiwiet skrg pelit ya, payah..gak bisa di andelin lagi, huh!!"

Pernah suatu hari di akhir bulan agustus lalu, saat gw sedang merasa sedih..dan membutuhkan teman yang "hidup" untuk di ajak sharing (karena selama ini teman setia gw hanyalah diary, teman yang "mati"), gw coba hubungi satu persatu teman-teman gw tapi ga ada seorang pun yang berhasil gw hubungi hanya utk gw minta dengerin curhatan gw.. malah salah seorang yang gw anggap sahabat gw sendiri blg gini saat gw telp : "sorry wit, pikiran gw lagi error, gw gak mudeng dengerin cerita u, ntar kapan2 baru u ceritain lagi ya, udah ya, bye!" klik --telpnya dputus--- duh, kasian bgt sih gw!!

Teman yang baik bukan mengambil kesempatan saat temannya senang dan bahagia saja kemudian meninggalkannya saat temannya itu berada pada posisi hancur dan tidak memiliki apa-apa.

Akhirnya gw mengambil tindakan spt yg telah gw sebutkan di atas "cukup tau aja, dan cukup gw dan Tuhan aja yang tahu".
Gw cukup jadi diri gw sendiri, aku adalah aku. Terserah orang se-dunia ini mau bilang apa.. gw gak akan merubah diri gw menjadi apa yang dunia mau, karena mengikuti dunia (orang-orang-Pen) gak akan ada habisnya..gak akan ada puasnya, dunia yang harus menerima aku, dgn pikiran ku, dgn rasa ku.

Seseorang pernah mengatakan sesuatu ke gw :
"Wiwit adalah wiwit, jangan biarkan orang lain menebak-nebak siapa wiwit karena belum tentu benar tebakan itu adalah wiwit"


Sekarang, apa gw bangga menjadi seorang wiwit?
Wiwit adalah wiwit..
Wiwit gak lebih baik dan gak lebih buruk dr yang lain..
Wiwit gak akan membanggakan dirinya tp juga gak akan merendahkan dirinya..
karena..
Wiwit adalah wiwit..