Pages

Subscribe:

Labels

Kamis, 12 Mei 2011

Wanita Mudah Menangis

Wanita sangat mudah menangis. Entah itu sesuatu yang menyedihkan atau membahagiakan... wanita selalu mudah meneteskan airmatanya. Entah karena masalah hidup atau nonton sinetron/film yang sedih pun, wanita dengan mudah bisa menangis. Gak semua wanita sih, ada juga yang gak mudah menangis, tapi mayoritas wanita MM = Mudah Menangis :P

Saya juga termasuk ke golongan wanita yang mudah menangis. Akut malah. Entah itu karena lagi beneran sedih, ada masalah keluarga, masalah pribadi, masalah ma pacar, nonton sinetron/film yang sedih, lihat kecelakaan di jalan, bahkan kalau hormon lagi gak stabil (PMS) saya bisa tiba-tiba menangis hanya untuk sekedar meluapkan emosi yang berlebihan menjelang si bulan datang, hehehe.. (mungkin karena itu, cewe begitu menyebalkan kalo lagi datang bulan :P).

Saya ingat suatu hari di tahun 2009 lalu, saya yang kebetulan sedang PMS dan juga ada sedikit masalah di kerjaan, pulang lebih awal dari kantor. Setibanya di rumah, entah kenapa tiba-tiba emosi saya begitu meledak-ledak. Perasaan marah, kesal, sebel campur jadi satu. Dan satu-satunya pelampiasannya adalah : menangis. Tapi, saat itu saya tidak ingin menangis sendirian. Saya mau ada yang mendengarkan saya menangis (nyebelin banget yak? Hihihi :D).

Saat itu saya punya pacar yang cukup sabar jika saya berada dalam kondisi labil :P. Segeralah saya telepon dia dan dengan polosnya bilang :
“Ai... aku lagi sedih, pengen nangis”
“Kenapa kok sedih?”
“Gak tahu, kesel aja bawaannya, cuma pengen nangis aja sekarang”
“Yauda, nangis lah”

Sekitar 10 menit saya menangis, menumpahkan segala emosi yang bersarang di kepala yang lumayan bikin cenat-cenut (emosi selain menguras energi, juga bisa bikin sakit di kepala, karena itu harus dikeluarkan :D). Setelah suara tangisan saya mereda, pacar saya tanya :
“Sudah selesai nangisnya?”
“Udah”

Kebetulan dia sedang memegang gitar, lalu mulailah dia menyanyi lagu yang dia tahu cewek-cewek bisa meleleh dengernya :P. Saat itu, dia menyanyikan lagu “You Took My Heart Away”-nya MLTR (yang kemudian menjadi lagu favorit saya :P). Usai lirik terakhir, dia tanya lagi :
“Perasaan mu sudah lebih baik?”
“Udah”
“Kamu ada masalah apa?”
Mulailah saya cerita, “Iya, tadi aku bla..bla..bla...
Setelah saya ceritakan masalah yang sebenarnya sepele itu, mulailah dia memberi wejangan.

“Dengar, masalah mu sebenarnya sepele, tapi aku gak tahu kenapa kamu sampai histeris nangis gini. Apa itu karena pengaruh hormon mu yang mau datang bulan ya gak tahu juga. Tapi dengar beib, kamu harus bisa mengontrol emosi mu mulai sekarang. Kamu tahu? laki-laki paling gak bisa dengar perempuan nangis, kami jadi bingung apa yang mau kami perbuat untuk menghentikan kalian (perempuan) yang menangis. Apalagi dirimu yang nangis, makanya tadi aku diemin aja kamu nangis. Aku tahu perempuan itu mudah menangis, tapi jika ada masalah sedikit terus nangis, gak benar juga begitu. Aku suka wanita yang tegar, dan aku mau dirimu jadi wanita yang tegar dengan mengontrol emosi mu, paham?”

“Paham, ai. Maaf ya.”
“Bagus kalau sudah paham. Yasudah, aku lanjutin kegiatan ku lagi ya. Kamu istirahat lah”
“Iya, makasih”
Klik. Telepon ditutup.
 -----

Sejak itu saya belajar untuk tidak menuruti emosi yang sebenarnya hanya sesaat. Jika pun mau menangis, dipikir lagi seberapa penting meluapkannya dalam tangisan. Kalau yang benar2 sediiiihh banget, baru deh saya nangis, hoho :P
(Jadi ingat, baru2 ini saya menangis selama 5 menit dan memaksa sahabat saya mendengarkannya di telepon, hahaha..)

Lagipula, saya memang harus kuatkan diri saya agar tidak terlalu mudah menangis. Karena, tak lagi ada dia yang menghibur saya dan memberikan nasehat kedua kalinya tentang pengontrolan emosi dan meminimalisir tindakan menangis. Untuknya, saya ucapkan terima kasih, bersama kamu banyak hal yang saya pelajari dan pahami. Tetap semangat ! :-)



Wiwietz  
12 May 2011